Pemkab Bojonegoro Gelar Pertemuan Pasca Kericuhan Olimpiade Matematika, Penyelenggara Siap Kembalikan Uang Pendaftaran

M. Khoirudin
09 Dec 2025
90 dilihat

Pemkab Bojonegoro Gelar Pertemuan Pasca Kericuhan Olimpiade Matematika, Penyelenggara Siap Kembalikan Uang Pendaftaran

Bojonegorokab.go.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak terkait sebagai tindak lanjut atas kericuhan yang terjadi pada Olimpiade Matematika tingkat SD/MI se-Kabupaten Bojonegoro pada Minggu (7/12/2025). Akibat kericuhan tersebut berujung kegiatan dihentikan. Pertemuan berlangsung Selasa (9/12/2025) di Ruang Setyowati Gedung Lama Pemkab Bojonegoro ini mencari solusi dari permasalahan tersebut.

Pertemuan digelar untuk menyelesaikan permasalahan utama, yakni pengembalian biaya pendaftaran peserta yang gagal mengikuti olimpiade akibat kericuhan pada sesi pertama pasca pengumuman juara. Pihak penyelenggara, Saryta Management, menyatakan kesediaannya untuk bertanggung jawab, termasuk mengembalikan seluruh biaya pendaftaran yang telah diterima.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah, menyampaikan bahwa penyelenggara terbukti melakukan sejumlah kesalahan mendasar. Mulai dari ketidaksesuaian jumlah peserta saat perizinan dengan pelaksanaan, hingga persiapan yang tidak matang.

“Ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. Termasuk bagi seluruh OPD, bahwa jika ada kegiatan serupa harus diperhatikan sisi keamanan, medis, serta kelayakan kegiatan,” tegas Wabup.

Ia juga menekankan bahwa pihak penyelenggara harus menyelesaikan pengembalian uang dalam waktu dua minggu. Jika dalam dua minggu belum rampung, maka urusan akan ditangani kepolisian.

Kapolsek Bojonegoro, AKP Agus Elfauzi, menjelaskan bahwa pihaknya sejak awal telah melakukan pengamanan sesuai prosedur. Panitia mengajukan izin dengan jumlah peserta 1.000 orang, namun dalam rapat koordinasi mengaku jumlahnya meningkat menjadi 2.000 peserta.

Saat kegiatan pihaknya menurunkan 12 personel pengamanan diantaranya bertugas untuk pengamanaan jalan, lokasi parkir dan di lokasi pelaksanaan. Saat terjadi kericuhan, pihaknya turut menenangkan massa dan menerima tuntutan berupa pengembalian biaya pendaftaran.

“Jika kegiatan tidak sesuai kesepakatan maka perugas berhak menghentikan acara tersebut. Sebenarnya kerumunan massa cepat terurai dan sudah dijelaskan wali murid minta uang pendaftarannya dikembalikan,” jelasnya.

Di hadapan forum, Ita Puspitasari selaku penyelenggara menyampaikan bahwa seluruh data peserta dan barang-barang panitia hilang dijarah orang tidak dikenal saat kericuhan. Namun Ia menegaskan siap membayar semua pengajuan yang masuk dari guru maupun sekolah.

“Semua data peserta hilang. Namun kami tetap akan mengembalikan seluruh uang pendaftaran sambil berkoordinasi dengan para guru di masing-masing lembaga,” ungkapnya.

Ita menyadari bahwa ini merupakan konsekuensi dan siap mengembalikan sesuai jumlah data yang diajukan. Ia menyebut proses pengembalian sudah mulai dilakukan sejak hari pertemuan. Dan menyanggupi permintaan Wakil Bupati Bojonegoro untuk pengembalian maksimal dua minggu.

“Sekitar 10 juta sudah kami kembalikan, untuk para pendaftar yang membayar secara mandiri kita minta berkoordinasi dengan sekolah dan ditransfer menjadi satu setiap sekolah,” ujarnya.

Asisten I Setda Bojonegoro, Djoko Lukito menganggap bahwa penyelenggaraan olimpiade ini kurang profesional dan tidak kredibel. “Yang pasti sesegera mungkin harus dikembalikan uang para peserta yang sudah diterima panitia,” pesan Djoko Lukito.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, Anwar Mukhtadho yang turut hadir menyampaikan bahwa pihaknya berencana mengirim surat ke semua lembaga agar pelaksanaan olimpiade semacan ini tidak terulang lagi. Dinas pendidikan juga akan menyeleksi soal yang akan diberikan saat olimpiade untuk memastikan kualitasnya.  

Hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah, Asisten I Setda Bojonegoro Djoko Lukito, Kepala Dinas Pendidikan Anwar Mukhtadho beserta staf, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Welly Fitrama, perwakilan Kantor Kemenag, Kapolsek Kota, serta Ita Puspitasari selaku pemilik sekaligus ketua panitia penyelenggara dari Saryta Management yang didampingi penasehat hukum.[ai/nn]