Pemkab Bojonegoro Gelar Bimtek Pemutakhiran DTSEN, Jadi Fondasi Pelaksanaan Pembangunan

M. Khoirudin
13 Dec 2025
41 dilihat

Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah memberi sambutan acara Bimtek Pemutakhiran DTSEN, Sabtu (13/12/2025)/Foto: Diba

Bojonegorokab.go.id - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), Sabtu (13/12/2025), yang dipusatkan di Sekolah Model Terpadu (SMT) Bojonegoro. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat basis data sosial ekonomi yang akurat sebagai fondasi perencanaan dan penyaluran program pembangunan.

Bimtek DTSEN secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah. Dalam sambutannya, Wabup menegaskan bahwa para peserta yang hadir merupakan kader terpilih dalam program Bojonegoro Membangun, yang memegang peran penting dalam memastikan validitas data di tingkat desa dan kelurahan.

Ke depan, Pemkab Bojonegoro memiliki target besar sebagaimana tertuang dalam RPJMD. Target tersebut dirangkum dalam lima tekad utama kepala daerah, yakni menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), menekan angka pengangguran, serta memperkuat konektivitas wilayah.

“Alhamdulillah, berdasarkan data BPS yang dirilis Desember ini, angka kemiskinan Bojonegoro turun,” kata Wabup. Penurunan itu dari 11,69 persen menjadi 11,49 persen. 

Ia juga memaparkan capaian penurunan angka stunting yang semula berada di angka 14,2 persen, kini turun menjadi 12 persen. Atas capaian tersebut, Pemkab Bojonegoro menerima insentif fiskal senilai Rp5,9 miliar yang akan dialokasikan kembali untuk mendukung program percepatan penurunan stunting. Ke depan, Pemkab menargetkan angka stunting bisa ditekan hingga satu digit.

Di sektor ekonomi, Wakil Bupati menyampaikan capaian produktivitas padi Bojonegoro yang kini mencapai 880 ribu ton, melampaui Kabupaten Ngawi dan mendekati capaian Kabupaten Lamongan. Selain itu, IPM Bojonegoro juga mengalami kenaikan signifikan dari 72,29 menjadi 73,54.

Menurutnya, seluruh capaian tersebut tidak terlepas dari peran data yang akurat. Oleh karena itu, DTSEN menjadi sangat penting agar seluruh program bantuan dan intervensi pemerintah benar-benar tepat sasaran. Ia bahkan menegaskan komitmen Pemkab Bojonegoro untuk menerapkan pemasangan stiker keluarga miskin berbasis data valid sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Ninik Susmiyati, menekankan bahwa data merupakan elemen krusial dalam seluruh sektor, khususnya bidang kesehatan. DTSEN menjadi dasar penting dalam pemetaan dan penargetan program jaminan kesehatan, intervensi gizi, penanganan stunting, hingga pengembangan program kesehatan berbasis pemberdayaan masyarakat.

Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan DTSEN berlandaskan sejumlah regulasi nasional, di antaranya Perpres Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia, Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 tentang DTSEN, Permensos Nomor 3 Tahun 2025, serta Permendagri terkait kader pemberdayaan masyarakat.

Selama empat hari ke depan, Pemkab Bojonegoro akan melatih sebanyak 2.580 peserta yang terdiri dari sekretaris desa dan kelurahan, operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG), perangkat desa, kepala dusun, hingga ketua RT. Bimtek ini terbagi dalam empat angkatan dan difasilitasi oleh 30 fasilitator dari BPS serta 45 fasilitator kesehatan desa.

Pelaksanaan bimtek dijadwalkan berlangsung pada 13–16 Desember 2025, dengan pembagian kelas yang disesuaikan dengan ketersediaan narasumber. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berharap seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar dan menghasilkan data DTSEN yang valid, akurat, serta siap digunakan sebagai dasar kebijakan dan program pembangunan pada tahun 2026 mendatang.[zul/nn]