Pemkab Bojonegoro Siapkan Langkah Strategis Permudah Investasi Masuk, Selama 2025 Investasi Capai Rp 3,52 Triliun
Bojonegorokab.go.id - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus menyiapkan langkah-langkah strategis untuk memastikan proses investasi yang masuk semakin mudah sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan lebih luas. Sepanjang 2025, total realisasi investasi yang masuk melalui mekanisme perizinan berusaha Online Single Submission Risk-Based Approach (OSS RBA) mencapai Rp 3,52 triliun.
Total realisasi investasi sepanjang 2025 berdasarkan data hasil penarikan OSS per 15 Desember 2025, terdiri atas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mendominasi investasi dengan nilai Rp 3,45 triliun. sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) berada pada angka Rp 69,76 miliar.
"Tingginya kontribusi PMDN ini menandakan bahwa potensi ekonomi lokal masih menjadi daya tarik utama bagi investor nasional," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bojonegoro Budiyanto, Kamis (12/18/2025)
Berdasarkan OSS, sejumlah sektor usaha di Kabupaten Bojonegoro mencatatkan pertumbuhan signifikan. Penyumbang nilai investasi terbesar pada sektor pertambangan, mencapai Rp 971,50 miliar. Besarnya angka tersebut memperlihatkan bahwa Kabupaten Bojonegoro masih menjadi titik strategis bagi aktivitas eksplorasi dan ekstraksi, sekaligus mengukuhkan posisi Bojonegoro sebagai salah satu lumbung energi di Jawa Timur.
Sektor-sektor lain juga menunjukkan perkembangan positif. Diantaranya sektor perdagangan dan reparasi menjadi penggerak ekonomi dengan nilai investasi Rp 603,13 miliar, diikuti sektor industri makanan mencatatkan nilai realisasi investasi sebesar Rp 524,09 miliar. Sedang sektor konstruksi dengan perolehan Rp 427,27 miliar, seiring gencarnya pembangunan infrastruktur publik maupun swasta.
Dari sisi skala usaha, data memperlihatkan dominasi kuat Usaha Besar yang mencatatkan investasi hingga Rp 2,15 triliun, jauh melampaui Usaha Mikro (Rp 477,95 miliar), Usaha Kecil (Rp 644,13 miliar), maupun Usaha Menengah (Rp 246,38 miliar).
Dari data tersebut, menunjukkan masih perlunya penguatan permodalan bagi pelaku usaha kecil dan menengah agar dapat bersaing di ekosistem investasi daerah. Tentu tren positif ini tidak lepas dari peningkatan kualitas pelayanan perizinan dan kemudahan berusaha.
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berharap perkembangan investasi ini mampu mendorong penciptaan lapangan kerja baru, pemerataan pembangunan, peningkatan pendapatan masyarakat, serta multiplier effect terhadap sektor riil dan UMKM lokal akan semakin kuat.
Dengan capaian ini, Kabupaten Bojonegoro semakin memperkokoh posisinya sebagai daerah yang tidak hanya mengandalkan sektor migas, tetapi juga mampu melakukan diversifikasi ekonomi secara signifikan menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. [cs/nn]