Wabup Bojonegoro Terus Dorong Kembangkan Motif Batik Lokal Sebagai Identitas Daerah

M. Khoirudin
18 Dec 2025
42 dilihat

Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah memberi sambutan di acara Lomba Desain Motiif Batik bunga dan jati, Kamis (18/12/2025)Foto: Zulfi

Bojonegorokab.go.id - Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah menegaskan bahwa Kabupaten Bojonegoro memiliki potensi besar dalam pengembangan batik sebagai identitas daerah. Sehingga, langkah Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) membuat lomba desain motif batik bunga, menurut dia, langkah yang tepat.  

“Batik bukan hanya warisan budaya, tetapi juga peluang ekonomi. Inisiatif IWAPI Bojonegoro ini sangat positif karena mampu menggabungkan kreativitas, kearifan lokal, dan pemberdayaan perempuan dalam satu kegiatan,” tutur Wakil Bupati saat memberi sambutan pada acara Lomba Desain Motif Batik Bunga di Pendopo Malowopati, Pemkab Bojonegoro, Kamis (18/12/2025).

Saat ini, kata Wabup, Bojonegoro memiliki motif batik obor sewu yang telah menjadi ciri khas Bojonegoro. Motif ini merupakan simbol penerang, dan diharapkan Bojonegoro dapat terus menjadi penerang bagi masyarakat melalui karya dan inovasi. 

 

Lebih lanjut, Wabup juga mendorong pemasaran batik yang terus ditingkatkan. Salah satunya dengan sinergi pengrajin batik dengan pasar di Bojonegoro. Rencana pembangunan Pasar Kota Bojonegoro pada tahun 2026, nantinya juga bisa menjadi salah satu tempat display batik. 

Rangkaian acara Lomba Desain Motif Batik ini semakin semarak dengan pertunjukan fashion show yang menampilkan busana bermotif batik khas Bojonegoro. Peragaan busana ini menjadi penutup yang mempertegas potensi batik lokal untuk tampil elegan, bernilai ekonomi, sekaligus memperkuat identitas budaya daerah.

Pada event ini, sejak pagi hari, suasana Pendopo Malowopati memang sedikit berbeda. Puluhan peserta dengan berbagai latar belakang usia terlihat serius menorehkan ide dan imajinasi mereka di atas kertas, merangkai garis dan warna menjadi desain motif batik bunga. Dalam lomba ini, peserta diminta membuat desain batik dengan motif utama bunga dan jati sebagai identitas lokal Bojonegoro, yang dipadukan dengan bunga pilihan seperti bougenville, tabebuya, krisan, dan anggrek. Setelah seluruh karya selesai dibuat, dewan juri langsung melakukan diskusi dan penilaian untuk menentukan desain-desain terbaik yang dinilai paling memungkinkan untuk diaplikasikan ke dalam kain batik.

Ketua IWAPI Bojonegoro, Sri Artiningsih, menyampaikan bahwa lomba desain batik ini merupakan langkah awal untuk melahirkan motif batik baru khas Bojonegoro. Menurutnya, kegiatan ini tidak berhenti pada penentuan pemenang semata. Desain terbaik nantinya akan dipersembahkan kepada Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, kemudian dilanjutkan kepada para pembatik untuk diwujudkan menjadi batik bermotif bunga. 

“Insya Allah jika sudah direalisasikan menjadi batik, akan kami launching pada bulan Maret mendatang. Kami rencanakan ada show besar yang menampilkan batik-batik Bojonegoro,” ujarnya.

Perwakilan juri, Wirasno selaku Ketua Asosiasi Pengrajin Batik Jawa Timur (APBJ), mengapresiasi tingginya antusiasme dan keberagaman peserta. Ia menilai peserta lomba berasal dari berbagai usia, mulai dari anak-anak, generasi muda, hingga orang tua. Hal tersebut menunjukkan bahwa inspirasi dan kreativitas motif batik lahir dari seluruh lapisan masyarakat Bojonegoro. 

“Hasil karya peserta luar biasa. Namun karena temanya motif batik, tidak semua gambar yang indah bisa langsung diaplikasikan. Kami memilih beberapa desain yang memungkinkan untuk diwujudkan melalui penyesuaian dan pendampingan berkelanjutan, sehingga dapat menjadi motif baru yang segar dan bernilai,” jelasnya.[zul/nn]