Inspiratif, Kanjani Petani Kapas-Bojonegoro Kembangkan Pertanian Ramah Lingkungan Lewat MOL dan Pesnab
Bojonegorokab.go.id – Di tengah tantangan perubahan iklim, apa yang dilakukan Kanjani, seorang petani di Desa Sambiroto Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro patut diapresiasi. Ia membuktikan bahwa bertani tidak hanya tentang bercocok tanam, tetapi juga tentang inovasi, keberlanjutan, dan komunikasi digital.
Petani berprestasi ini berhasil meningkatkan hasil panen secara signifikan dan menekan biaya produksi melalui penerapan teknologi pertanian ramah lingkungan. Upaya ini bukan hanya meningkatkan kesejahteraan, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan lokal.
Kanjani gencar mengedukasi masyarakat luas, terutama generasi muda, melalui platform digital.
Menurut Kanjani, ada dua konsep kunci dalam inovasi pertaniannya, yakni MOL ( Mikroorganisme Lokal) dan Pesnab (Pestisida Nabati). MOL adalah pupuk cair organik yang dibuat dari bahan-bahan lokal seperti nasi basi, limbah buah, atau rebung bambu. “Biaya produksi sangat murah, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia impor, dan menyuburkan tanah secara alami,” terangnya.
Kunci kedua, lanjut dia adalah Pesnab, yakni pengendali hama yang dibuat dari ekstrak tumbuhan, seperti daun mimba, bawang putih, atau tembakau. “Ramah lingkungan, tidak meninggalkan residu kimia berbahaya pada hasil panen, dan aman bagi ekosistem,” katanya.
Kanjani menjelaskan bahwa salah satu poin utama kesuksesan para petani ini adalah kemampuan mereka untuk mempertahankan biaya produksi yang murah sambil melihat peningkatan hasil paska panen yang signifikan. "Dengan memanfaatkan MOL dan Pesnab, kami bisa memangkas pengeluaran pupuk hingga 50%. Hasilnya, keuntungan kami meningkat, dan kualitas produk, terutama beras organik, jauh lebih unggul di pasaran," terangnya.
Kanjani juga mengajak seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan untuk mendukung gerakan petani ramah lingkungan ini dan mulai mencari produk pangan lokal yang bebas bahan kimia.[fif/nn]