Akhir Februari, Pelajar Tingkat SMA di Bojonegoro dapat Bantuan Rp2 Juta

-
16 Feb 2016
30 dilihat

bojonegorokab.go.id - Kabar gembira bagi pelajar tingkat sekolah menengah atas (SMA) baik negeri maupun swasta asal Kabupaten Bojonegoro. Pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat segera mengucurkan bantuan tunai sebesar Rp2 juta per siswa untuk tahun 2016 ini. Besaran bantuan ini meningkat dibanding tahun 2015 lalu sejumlah Rp500 ribu/per siswa.

"Akhir Pebruari ini atau paling lambat awal Maret bantuannya sudah cair," kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Bojonegoro, Puji Widodo ditemui di ruang kerjanya, Selasa (16/2/2016).

Dia mengungkapkan, jumlah siswa yang menerima bantuan ini sebanyak 49.445 pelajar. Jumlah anggaran yang digelontor mencapai Rp98.680.000.000 yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kabupaten.

"Semua siswa tingkat SMA baik miskin, kaya, yang sekolah di Bojonegoro maupun di luar Bojonegoro mendapat bantuan ini. Yang penting mereka asli Bojonegoro," tegas Puji Widodo.

Mantan Kepala SMN 1 Kedungadem itu menjelaskan, untuk teknis penyaluran bantuan ini dilakukan melalui rekening masing-masing pelajar. Bantuan tersebut akan disalurkan dalam dua tahap yakni untuk semester pertama sebesar Rp 1 juta, dan sisanya disalurkan pada semester II.

"Sekarang ini masing-masing siswa sudah mulai membuka rekening," ucap Widodo.    

Dari setiap pencairan bantuan, Rp500 ribu akan digunakan untuk kebutuhan pribadi siswa yakni membeli seragam, sepatu, buku, dan kebutuhan sekolah lainnya. Sedangkan Rp500 diserahkan kepada sekolah untuk biaya sekolah seperti pembayaran SPP, LKS dan lain sebagainya.

"Untuk teknis yang diserahkan kepada pihak sekolah segera kita sosialisasikan kepada semua sekolah," kata dia.

Menurut dia, penyaluran bantuan melalui rekening ini dinilai lebih efektif dan tepat sasaran. Karena bantuan yang diberikan tidak digunakan siswa maupun orang tua untuk kebutuhan konsumtif.

"Sebab tujuan dari bantuan ini adalah agar tidak ada lagi anak putus sekolah di Bojonegoro, dan sekaligus mendorong agar siswa mau bersekolah sampai jenjang SMA," pungkas Puji Widodo.(dwi/kominfo)